Tuesday 26 September 2017

Nggak cuma di luar negeri, Festival Seks ternyata pula terdapat pada Gunung Kemukus!

Nggak cuma di luar negeri, Festival Seks ternyata pula terdapat pada Gunung Kemukus!

Beberapa waktu lalu, dunia sempat dihebohkan dengan info tentang festival seks flamefest di inggris. Festival seks ini menjadi bahan pemberitaan karena telah ditemukan seseorang pria meninggal dalam acara festival seks tahunan tadi.
Info ini jua membuka mata global tentang adanya festival seks semacam ini di inggris. Memang ini baru kali ke 2 diadakannya festival flamefest tadi, tetapi program seks massal seperti ini ternyata telah terdapat di berbagai belahan bumi.
Termasuk pula indonesia, ternyata memiliki acara seks massalnya sendiri. Meski pada indonesia seks massal ini dibungkus menggunakan bungkus ritual, tetapi secara esensi permanen adalah seks massal yang memiliki nilai budaya.
Memang keberadaan "festival seks" ini menjadi kontroversi di indonesia, namun tidak ada salahnya bagi kita buat memahami apa yg sebenarnya terjadi pada gunung kemukus, tempat pada mana program seks massal ini berlangsung. Mari, kita simak liputan-warta perihal gunung kemukus dan  ritual seksnya yg perlu kita ketahui!

1. Gunung Kemukus telah ramai dengan ritual seksnya sejak abad ke-16
Ya, ritual seks telah lama dilakukan di Gunung Kemukus. Ritual ini menjadi bagian dari kebudayaan Jawa yang hingga kini masih dilaksanakan. Para "peziarah" yang melakukan ritual seks di Gunung Kemukus ini mengaku melakukannya demi mendapatkan kekayaan. Untuk melaksanakan ritual ini, mereka harus berhubungan badan dengan seseorang yang tidak dikenalnya selama tujuh hari berturut-turut di Gunung Kemukus. Ritual ini harus dilakukan 35 hari sekali demi mendapatkan hasil yang maksimal. Dengan kata lain, setiap 35 hari sekali, para "peziarah" yang datang dari berbagai daerah di Indonesia akan memadati Gunung Kemukus.

2. Terdapat legenda di balik ritual seks Gunung Kemukus
Kepercayaan mengenai hubungan seks yang mendatangkan rezeki di Gunung Kemukus ini berawal dari sebuah legenda. Konon katanya, ada seorang pria yang selingkuh dengan ibu tirinya. Mereka bertemu di Gunung Kemukus untuk memadu kasih dan menuntaskan hasrat asmara mereka. Nahas, mereka ditangkap saat tengah melakukan hubungan badan dan sebagai hukumannya, dua sejoli ini dibunuh dan dikuburkan di Gunung Kemukus. Oleh karena itu, dipercaya siapa pun yang menyelesaikan ritual hubungan badan di atas Gunung Kemukus akan mendapatkan berkah dan kekayaan
.
3. Ritual seks di Gunung Kemukus kini sudah mengalami beberapa perubahan
Ritual yang sudah ada sejak abad ke-16 ini tentu sudah mengalami berbagai perubahan pada praktiknya. Dulu, para "peziarah" akan bertemu dengan orang asing di Gunung Kemukus dan melakukan hubungan badan di alam. Kini telah dibangun berbagai penginapan dan karaoke di Gunung Kemukus untuk melaksanakan ritual unik ini. Selain itu, penutupan lokalisasi Dolly juga membuat Gunung Kemukus menjadi sasaran para PSK Dolly. Kini Gunung Kemukus dipenuhi dengan praktik prostitusi alih-alih tempat ritual semata
4. Ritual seks ini dianggap memiliki nilai budaya yang lebih kompleks
www.cairnspost.com.au
Tentu saja berada di tengah-tengah masyarakat Indonesia yang menganut budaya ketimuran dan menganggap hubungan seks di luar ikatan pernikahan merupakan perbuatan tabu dan asusila, praktik ritual seks Gunung Kemukus menuai banyak protes dari masyarakat dan pemerintah. Akan tetapi, masyarakat setempat justru melihatnya sebagai aktivitas kebudayaan alih-alih perbuatan asusila. Mereka melihat ritual seks ini sebagai bagian dari kebudayaan Jawa yang kompleks dan merupakan praktik budaya yang tidak semestinya dilarang oleh pemerintah.
5. Meski merupakan produk budaya, namun ritual seks Gunung Kemukus ini membawa bahaya tersendiri
says.com
Tidak dapat dinafikkan, ritual seks di Gunung Kemukus, apalagi setelah bercampur dengan praktik prostitusi, memiliki bahaya tersendiri bagi kesehatan masyarakat Indonesia. Praktik seks massal ini sangat berisiko menyebarkan berbagai penyakit menular seksual dan bahkan HIV. Tidak heran jika kini di Gunung Kemukus telah berdiri sebuah klinik reproduksi. Menurut dokter penjaga klinik ini, mayoritas PSK yang berada di Gunung Kemukus mengidap penyakit menular seksual. Mereka yang menggunakan "jasa" PSK tanpa menggunakan kondom dapat tertular dan menularkan kembali penyakit seksual sehingga praktik prostitusi di Gunung Kemukus memang menjadi ancaman bagi kesehatan masyarakat yang lebih luas.
Adanya ritual seks gunung kemukus ini menghasilkan kita penasaran kembali, apakah kita memang harus selalu melestarikan kebudayaan atau adakah standard evaluasi tertentu buat budaya yang wajib  kita lestarikan atau tinggalkan? Pada kenyataannya, pihak berwenang masih berdebat mengenai bagaimana mereka harus menindak ritual seks di gunung kemukus. Hmm, bagaimana menurutmu?

0 komentar:

Post a Comment

Created By SoraTemplates | Distributed By Gooyaabi Templates